Saat membaca atau mendengar kata naga, mungkin sebagian dari kita akan
langsung membayangkan kadal raksasa bersayap yang bisa menyemburkan api
(seperti di serial Game of Thrones atau naga dalam mitologi Tiongkok). Jika
selama ini kita hanya mengetahui sosok naga hanya dari film atau buku saja, di
Indonesia kita bisa melihat sosok naga yang sebenarnya. Naga tersebut tidak
lain adalah komodo. Kita bisa menjumpainya di alam liar Taman Nasional Komodo,
Nusa Tenggara Timur. Sebagian besar populasi komodo terdapat di Pulau Komodo
dan Pulau Rinca. Jumlah populasi komodo pada tahun 2013 sebanyak 3222 ekor dan
pada tahun 2015 menurun menjadi 3014 ekor. IUCN (International Union for the
Conservation of Nature and Natural Resources) menetapkan komodo
berstatus vulnerable (rentan).
Komodo merupakan kadal terbesar di dunia dengan panjang mencapai 3 m dan
berat mencapai 70 kg. Secara morfologis, tubuh komodo sepenuhnya ditutupi oleh
sisik, rahang yang dapat terbuka lebar yang dilengkapi dengan gigi-gigi tajam,
lidah panjang bercabang, tungkai kaki yang kokoh dengan cakar yang tajam, serta
ekor panjang dan besar.
![]() |
via https://nationalzoo.si.edu |
Saat berburu mangsa, komodo lebih mengandalkan lidahnya daripada
penglihatan dan pendengaran. Komodo akan menjulurkan lidahnya untuk menangkap
partikel-partikel kimia di udara. Partikel-partikel kimia pada lidah akan
menempel pada organ Jacobson yang ada di bagian langit-langit mulut untuk
kemudian di proses oleh otak. Melalui proses tersebut, komodo dapat mengetahui
dimana arah mangsanya. Komodo bahkan bisa mendeteksi bangkai yang berjarak 4 km
dari posisinya.
Di alam, komodo dewasa memakan
bangkai, rusa, babi, kerbau, dan komodo lain yang berukuran lebih kecil. Ada
beberapa laporan bahwa mereka menyerang dan membunuh manusia. Saat akan
memangsa hewan yang masih hidup, komodo akan diam menunggu mangsanya hingga
masuk dalam jangkauan serangan kemudian menyergapnya. Jika mangsanya berukuran
lebih kecil, mereka akan menggigit bagian leher untuk melumpuhkan kemudian
langsung menelan mangsanya. Jika mangsanya berukuran lebih besar, mereka akan
menggigit bagian kaki untuk menjatuhkannya terlebih dahulu kemudian menggigit
leher untuk kemudian melumpuhkan mangsanya. Komodo memiliki gigi-gigi tajam,
melengkung, dan bergerigi. Perpaduan antara gigi tajam, rahang dan leher yang
kuat membantu komodo dalam menggigit dan mencabik mangsanya. Gigitan komodo
dikenal berbahaya karena air liurnya yang mengandung sekitar 50-60 strain
bakteri dan bisa yang berasal dari kelenjar di bagian dalam rahang bawah
mereka. Bisa tersebut menyebabkan proses penggumpalan darah terganggu sehingga
menghambat proses menutupnya luka, penurunan tekanan darah, kelumpuhan
otot, shock, dan hilangnya kesadaran. Jika mangsa komodo berhasil
lolos dari serangan, dalam 2-7 hari mangsanya akan mati akibat racun dan
infeksi dari luka gigitan tersebut.
![]() |
via https://en.wikipedia.org |
![]() |
via https://www.nationalgeographic.com |
Mulut dan gigi komodo tidak di desain untuk mengunyah makanan. Mereka akan
menelan utuh makanannya. Jika ukurannya terlalu besar, komodo akan mencabiknya
terlebih dahulu menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian menelannya. Komodo
dapat makan sebanyak 80% dari bobot tubuhnya untuk sekali makan. Setelah makan,
komodo tidak akan makan lagi untuk beberapa hari. Sisa makanan yang tidak
tercerna akan dimuntahkan. Jika komodo merasa terancam, dia bisa memuntahkan
makanannya untuk mengurangi bobot tubuhnya kemudian menghindari ancaman
tersebut.
Musim kawin komodo berlangsung antara bulan Mei hingga Agustus. Para
pejantan akan bertarung memperebutkan betina. Setelah musim kawin selesai,
betina akan mulai meletakkan telurnya antara bulan Agustus hingga September. Mereka
bisa bertelur hingga 20-30 butir. Betina akan menggunakan bekas sarang
ayam/burung megapod atau menggali lubang untuk meletakkan
telur mereka. Setelah 7-8 bulan, telur-telur tersebut akan menetas. Komodo yang
baru menetas memiliki bobot rata-rata 100 gram dengan panjang 40 cm. Untuk
menghindari predator, komodo kecil banyak menghabiskan waktu di pohon. Mereka
memangsa serangga, kadal, ular, dan burung. Setelah mencapai usia 5-8 tahun,
mereka akan mulai memangsa hewan pengerat, monyet, kambing, babi, dan rusa.
Komodo diperkirakan dapat hidup hingga 30 tahun.
Sumber:
https://duniaotan.com
https://en.wikipedia.org
https://nationalzoo.si.edu
https://www.nationalgeographic.com