Sistem transportasi Jakarta berevolusi dari waktu ke waktu seriring tuntutan masa. Pemerintah Belanda meninggalkan beberapa warisan berarti bagi perkembangan transportasi publik dengan membangun beberapa stasiun kereta api yang masih berfungsi hingga hari ini. Di sisi lain, ada pula beberapa jenis transportasi publik yang kini tinggal jadi kenangan, tetapi ada juga yang akan kembali dihadirkan dengan sedikit perubahan fungsi.
1.Trem
Pada masa kolonial Belanda, Jakarta yang masih bernama Batavia memiliki trem sebagai transportasi publik. Trem di Batavia ini berawal dari trem kuda yang beroperasi pada tahun 1869-1881. Selanjutnya trem kuda digantikan trem uap yang menggunakan bahan bakar batubara. Pada trem uap ini mulai diberlakukan harga tiket berdasarkan kelas masyarakat. Kelas satu untuk warga dan keturunan Eropa, kelas dua untuk keturunan Arab, Tionghoa, dan bangsawan pribumi, sementara kelas tiga untuk warga pribumi biasa. Trem generasi ketiga hadir pada tahun 1899 dengan trem listrik. Trem uap baru benar-benar berhenti pada tahun 1933, hingga akhirnya trem listrik juga berhenti beroperasi pada tahun 1960 dan digantikan oleh bus. Di beberapa negara di dunia, trem hingga kini masih menjadi transportasi publik yang diandalkan. Ide untuk mengembalikan trem dalam sistem transportasi publik di Jakarta pun kembali digaungkan sebagai salah satu cara mengurangi kemacetan.
(via berdikarionline.com)
2.Bus Tingkat
Era 1980 hingga 1990-an, warga Jakarta menikmati transportasi publik berupa bus tingkat atau double decker. Bus yang terdiri dari dua tingkat ini sejak dulu berhasil memikat pengunjung yang ingin sekedar keliling Jakarta dan menikmati dari ketinggian, dengan duduk di kursi terdepan di lantai dua. Lama menghilang, bus tingkat kembali hadir sebagai salah satu moda yang mendukung sektor pariwisata. Setelah Solo menghadirkan bus tingkat Werkudara untuk pariwisata, kini giliran warga Jakarta bisa kembali bernostalgia karena Pemprov DKI Jakarta akan menghadirkan bus tingkat untuk tujuan pariwisata. Direncanakan mulai beroperasi akhir tahun ini, rute yang dilalui bus tingkat pariwisata ini adalah jalur Blok M-Monas dan akan berhenti di destinasi-destinasi wisata Jakarta serta tempat perbelanjaan.
(via kaskus.co.id)
3. Becak
Meski di beberapa daerah di Indonesia masih menjadi transportasi andalan masyarakat, becak sejak akhir 1980-an dilarang beroperasi di Jakarta. Berbagai alasan mengemuka sebagai landasan pelarangan becak, walau di kota-kota pinggiran Jakarta seperti Depok dan Tangerang masih bisa ditemui kendaraan roda tiga yang ramah lingkungan ini. Sementara itu, di Eropa dan Amerika ternyata becak mendapat tempat tersendiri. Jerman memiliki Velotaxi yang merupakan pengembangan modern becak dan menjadi salah satu sarana pariwisata bagi turis yang ingin lebih menikmati setiap detik kala berkeliling kota. Beberapa negara lain pun mencatat efektivitas penggunaan kendara roda tiga sebagai sarana pariwisata. Setelah bus tingkat untuk pariwisata, akankah becak khusus wisata juga hadir di Jakarta?
(via yakinkan.wordpress.com)
sumber: Kompas, 4 Desember 2013