Saturday, December 21, 2013

Transportasi Publik Lawas di Jakarta

Sistem transportasi Jakarta berevolusi dari waktu ke waktu seriring tuntutan masa. Pemerintah Belanda meninggalkan beberapa warisan berarti bagi perkembangan transportasi publik dengan membangun beberapa stasiun kereta api yang masih berfungsi hingga hari ini. Di sisi lain, ada pula beberapa jenis transportasi publik yang kini tinggal jadi kenangan, tetapi ada juga yang akan kembali dihadirkan dengan sedikit perubahan fungsi.

1.Trem
Pada masa kolonial Belanda, Jakarta yang masih bernama Batavia memiliki trem sebagai transportasi publik. Trem di Batavia ini berawal dari trem kuda yang beroperasi pada tahun 1869-1881. Selanjutnya trem kuda digantikan trem uap yang menggunakan bahan bakar batubara. Pada trem uap ini mulai diberlakukan harga tiket berdasarkan kelas masyarakat. Kelas satu untuk warga dan keturunan Eropa, kelas dua untuk keturunan Arab, Tionghoa, dan bangsawan pribumi, sementara kelas tiga untuk warga pribumi biasa. Trem generasi ketiga hadir pada tahun 1899 dengan trem listrik. Trem uap baru benar-benar berhenti pada tahun 1933, hingga akhirnya trem listrik juga berhenti beroperasi pada tahun 1960 dan digantikan oleh bus. Di beberapa negara di dunia, trem hingga kini masih menjadi transportasi publik yang diandalkan. Ide untuk mengembalikan trem dalam sistem transportasi publik di Jakarta pun kembali digaungkan sebagai salah satu cara mengurangi kemacetan.


2.Bus Tingkat
Era 1980 hingga 1990-an, warga Jakarta menikmati transportasi publik berupa bus tingkat atau double decker. Bus yang terdiri dari dua tingkat ini sejak dulu berhasil memikat pengunjung yang ingin sekedar keliling Jakarta dan menikmati dari ketinggian, dengan duduk di kursi terdepan di lantai dua. Lama menghilang, bus tingkat kembali hadir sebagai salah satu moda yang mendukung sektor pariwisata. Setelah Solo menghadirkan bus tingkat Werkudara untuk pariwisata, kini giliran warga Jakarta bisa kembali bernostalgia karena Pemprov DKI Jakarta akan menghadirkan bus tingkat untuk tujuan pariwisata. Direncanakan mulai beroperasi akhir tahun ini, rute yang dilalui bus tingkat pariwisata ini adalah jalur Blok M-Monas dan akan berhenti di destinasi-destinasi wisata Jakarta serta tempat perbelanjaan.


3. Becak
Meski di beberapa daerah di Indonesia masih menjadi transportasi andalan masyarakat, becak sejak akhir 1980-an dilarang beroperasi di Jakarta. Berbagai alasan mengemuka sebagai landasan pelarangan becak, walau di kota-kota pinggiran Jakarta seperti Depok dan Tangerang masih bisa ditemui kendaraan roda tiga yang ramah lingkungan ini. Sementara itu, di Eropa dan Amerika ternyata becak mendapat tempat tersendiri. Jerman memiliki Velotaxi yang merupakan pengembangan modern becak dan menjadi salah satu sarana pariwisata bagi turis yang ingin lebih menikmati setiap detik kala berkeliling kota. Beberapa negara lain pun mencatat efektivitas penggunaan kendara roda tiga sebagai sarana pariwisata. Setelah bus tingkat untuk pariwisata, akankah becak khusus wisata juga hadir di Jakarta?


sumber: Kompas, 4 Desember 2013

Friday, December 6, 2013

Sistem Kereta di Berbagai Negara

Moda transportasi andal yang ada di negara maju bukan dilihat dari banyaknya motor atau mobil melainkan dari moda transportasi massalnya. Salah satu moda transportasi massal yang diandalkan adalah kereta . Di beberapa negara maju seperti Spanyol, Inggris, Italia, Jepang, dan Amerika Serkat memiliki sistem pengendalian kereta yang sangat rumit. Tujuannya hanya satu, memfasilitasi mobilitas penduduk dan dapat mengangkut lebih banyak. Berikut akan saya bahas beberapa negara dengan layanan kereta yang termasuk terbaik di dunia.

1. China
Salah satu sistem kereta paling maju di China terdapat di kota Guangzhou. Kota ini memiliki sistem kereta pada tahun 1997 dan sampai tahun 2002 hanya memiliki dua jalur. Pada tahun 2004, Guangzhou membangun sistem kereta dengan cermat sehingga menjadikan kota ini sebagai kota dengan sistem kereta listrik yang amat baik. Pembangunan ini dipicu karena China akan menjadi tuan rumah Asian Games 2010. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dihabiskan mencapai 11 miliar USD. Kini kota ini memiliki 144 stasiun, 8 jalur dengan panjang lintasan mencapai 236 km, dan jumlah penumpang yang diangkut mencapai 1,2 miliar orang per tahun.

2. Jepang
   Negara ini memang terkenal sabagai negara yang akrab dengan sistem kereta. Negara ini juga yang menjadi pengekspor kereta listrik yang ada di Indonesia. Sistem kereta Tokyo termasuk salah satu yang terbaik di Jepang. Banyak orang yang mengatakan, kereta di Tokyo sangat cepat dan tepat waktu. Terdapat 102 jalur dan 14 miliar penumpang per tahunnya. Jumlah ini belum digabungkan jalur kereta yang ada di seluruh Jepang. Kerumitan jalur kereta di Jepang telah diakui oleh banyak orang, tetapi yang hebat adalah tidak ada jadwal yang terlambat. Terlambat lima menit saja, kepala stasiun bisa meminta maaf kepada penumpang. Terlambat lebih parah, koran bisa memberitakan. Orang Jepang akan sangat malu dan merasa sangat bersalah jika kinerjanya yang buruk sampai dipublikasikan. Pada bulan Mei 2011, Presiden Perusahaan Kereta Api Hokkaido di Jepang, Naotoshi Nakajima bahkan sampai bunuh diri karena malu atas kejadian kereta api yang bahkan tidak menyebabkan korban jiwa. Bagi yang penasaran dengan beritanya dapat di klik disini.

3. Amerika Serikat
Kota New York memiliki sistem kereta yang sering disebut salah satu yang terbaik di dunia. Kereta di kota ini beroperasi 24 jam non-stop. Hal ini mungkin disebabkan karena New York merupakan kota yang terus ada aktivitasnya selama 24 jam. MTA Subway merupakan nama sistem kereta api di New York dan merupakan sistem transportasi tertua di dunia dengan 468 stasiun yang beroperasi. Pada 2010, jaringan kerta bawah tanah ini melaksanakan 1604 miliar perjalanan dengan rata-rata 5 juta penumpang saat hari Senin-Jumat, 3 juta penumpang pada hari Sabtu, dan 2 juta penumpang pada hari Minggu.

Saya berharap dan tetap optimis Indonesia dapat segera mengikuti negara-negara tersebut dalam bidang perkeretaapian bahkan seluruh sistem transportasi massalnya. Kejadian seperti aksi pemogokan supir Trans Jakarta karena telatnya pembayaran gaji sopir dan kekacauan jadwal kereta Commuter Line semoga tidak akan terjadi kedepannya. AAMIIN!!!

sumber: Kompas, Selasa 26 November 2013

Tuesday, December 3, 2013

Pengasaman Laut (Ocean Acidification)

Sejak revolusi industri dimulai,laut menjadi wadah penampung buangan limbah manusia. Meningkatnya emisi gas buang menyebabkan meningkatnya suhu dan naiknya permukaan laut. Selain itu ada juga dampak lainnya yaitu pengasaman air laut. Berikut ini akan dijabarkan beberapa penyebab meningkatnya kadar asam (pH) air laut dan dampaknya.

1. Gas karbon dioksida (CO2)
Gas buangan berupa karbon dioksida berperan besar dalam meningkatnya kadar keasaman air laut. Gas karbon dioksida yang diserap air laut akan bereaksi dengan air (H2O) membentuk asam karbonat (H2CO3). Sebagian asam karbonat akan bereaksi kembali dengan air dan menghasilkan ion bikarbonat dan ion hidrogen. Peningkatan ion hidrogen akan memicu meningkatnya kadar asam dalam air. 

2. Hujan asam
Pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak (terutama bensin) dan batu bara menyebabkan hujan asam yang jika jatuh ke pesisir atau laut akan mengganggu keseimbangan kimia air laut. Lebih spesifiknya dapat meningkatkan kadar asam dalam air. Dampak hujan asam biasanya bersifal lokal atau regional. Indonesia termasuk negara yang memiliki kota-kota dengan laju pertumbuhan tinggi yang berada di pesisir. Hal ini juga disebabkan bentuk geografisnya yang berupa negara kepulauan. Saat ini 60% dari jumlah penduduk Bumi tinggal di pesisir dan pada tahun 2030 diprediksi naik menjadi 75%. Saya jadi terpikir kota Jakarta dan Bekasi yang berada di wilayah pesisir. Jakarta dengan jumlah kendaraan yang banyak serta Bekasi yang jumlah kendaraannya juga banyak ditambah banyaknya pabrik industri. Keadaan tersebut berkontribusi dalam penyebab hujan asam. Seperti yang kita tahu, terjadinya hujan merupakan siklus yang berputar. Hal ini bisa menyebabkan suatu daerah akan terus menerus terkena dampaknya.

3. Nutrien dari limbah
Limbah yang masuk ke laut terutama sisa pupuk yang mengandung berbagai macam nutrien akan dimanfaatkan oleh plankton. Hal ini akan menyebabkan fenomena blooming plankton (meledaknya jumlah plankton dalam suatu perairan). Seperti halnya hewan lainnya, plankton pun menghasilkan karbon dioksida yang dapat meningkatkan kadar keasaman air laut.

Meningkatnya kadar asam air laut direspons organisme laut secara berbeda. Beberapa dapat bertahan, selebihnya beresiko mati karena gangguan fisiologis yang sensitif dengan perubahan keasaman akan terganggu. Sebagai perbandingan, penurunan pH pada pembuluh darah arteri manusia antara 0,2-0,3 dari pH normal 7,35-7,45 dapat memicu kejang, gangguan irama jantung, hingga koma. Pada biota laut, penurunan pH akan memanggu proses respirasi, fotosintesis, dan reproduksi.
Naiknya tingkat keasaman air laut membuat ion karbonat yang menjadi materi penyusun kalsium karbonat (CaCO3) diikat oleh ion hidrogen. Padahal, ion karbonat yang menjadi kalsium karbonat dibutuhkan untuk pembentukan cangkang, tulang, dan karang. Beberapa contoh organisme bercangkang seperti siput laut, kerang, tiram, kijing, dsb. akan mengalami gangguan dalam pembentukan cangkangnya yang berfungsi sebagai pertahanan diri. Pengasaman air laut juga akan menghambat pertumbuhan karang bahkan menyebabkan kerusakan karang. Selain pengasaman air laut, ancaman berupa pemutihan karang yang disebabkan naiknya suhu air laut dapat merusak ekosistem terumbu karang.
Rusaknya ekosistem terumbu karang akan menyebabkan migrasi ikan karena kekurangan sumber makanan. Selain itu, naiknya suhu permukaan laut mendorong ikan menuju laut yang suhunya lebih dingin. Kondisi yang demikian tentu saja akan berdampak pada negara yang menggantungkan hasil lautnya dari sektor perikanan tangkap. Indonesia merupakan salah satu negara yang menggantungkan hasil lautnya dari sektor perikanan tangkap selain dari sektor budidaya.
Walau dampak tiap negara berbeda-beda, pengasaman laut akan berdampak sama bagi manusia karena laut merupakan satu kesatuan sistem yang saling terhubung. Laut menyumbang saparuh oksigen di Bumi, mengontrol iklim global, dan memberikan makan miliaran orang di Bumi. Namun, penangkapan ikan berlebihan, polusi, perusakan ekosistem laut, dan pembangunan pesisir yang tidak terencana telah menghancurkan ekosistem laut.
Pengurangan emisi karbon dioksida adalah kunci menekan pengasaman air laut dan pemanasan global. Langkah ini butuh kerja sama seluruh negara untuk membangun laut secara berkelanjutan. Yang lebih penting lagi adalah kesadaran tiap individu untuk menjaga lingkungan sekitarnya. MARI JAGA LAUT KITA UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA...!!!

sumber: Zaid Wahyudi dalam Kompas, 26 November 2013
             http://www.barrierreef.org/