Tuesday, May 19, 2015

Udang Pistol


Kita pasti tahu bahwa pistol adalah senjata yang dibuat dan digunakan oleh manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi dan akal manusia, terciptalah berbagai macam pistol dengan kehebatannya masing-masing. Akan tetapi, selain manusia ada juga hewan yang mempunyai "pistol". "Pistol" yang diberikan khusus oleh Allah Yang Maha Pencipta untuk hewan tersebut. Yang menakjubkan adalah, pemilik "pistol" tersebut adalah penghuni lautan yang ukurannya bahkan tidak sampai 5 cm. Pemilik "pistol" tersebut adalah udang pistol atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan pistol shrimp.

(via www.marlin.ac.uk)

Ciri khas dari udang pistol adalah lengannya yang asimetris. Lengan dengan bentuk yang besar (hampir sebesar tubuh udang) merupakan senjata mematikan yang digunakan udang pistol. Lengan ini merupakan "pistol" yang menjadi alat pertahanan sekaligus alat penyerang. Yang unik adalah, jika lengan pistolnya terlepas / rusak, lengan capit akan berubah menjadi lengan pistol dan lengan yang hilang akan tumbuh menjadi lengan capit. Jika kamu belum tahu bagaimana dahsyatnya udang pistol, kamu bisa klik link video dibawah


Dari video tersebut, udang pistol menembakkan peluru tak kasat mata yang langsung melumpuhkan udang. Peluru tak kasat mata tersebut sebenarnya adalah gelombang kejut yang berasal dari gelembung air yang dihasilkan dari lengan pistol.


Bagian lengan pistol terdiri dari p (propus), d (dactyl), s (socket), dan pl (plunger). Saat membidik mangsanya, dactyl akan terbuka dan air akan masuk ke dalam socket. Saat akan menembak, plunger akan masuk ke dalam socket dan menghasilkan gelembung udara bertekanan rendah (kecepatan gelembung yang dihasilkan bisa mencapai 100 km / jam). Tekanan gelembung semakin meningkat dan saat mencapai kestabilan, gelembung tersebut akan pecah dan menghasilkan gelombang kejut. Gelombang kejut inilah yang melumpuhkan lawan / mangsa dari udang pistol.


Selain itu, ternyata ada suara yang dihasilkan saat gelembung udara tersebut pecah. Suara yang dihasilkan konon bisa mencapai 200 desibel. Sebagai pembanding, suara petir bisa mencapai 120 desibel. Bahkan paus biru dengan ukurannya yang besar dan suaranya yang terkenal keras (mencapai 180 desibel) masih kalah dibanding udang pistol. Hal ini menjadikan udang pistol menjadi makhluk paling berisik di dunia.



Saat gelembung tersebut pecah, ternyata ada kilatan cahaya yang dihasilkan. Kilatan cahaya tersebut terjadi sangat cepat, sekitar 300 piko detik (1 piko detik = sepertriliun detik). Kilatan cahaya tersebut menunjukkan bahwa tekanan dan suhu dalam gelembung sangat tinggi. Diperkiran suhu dalam gelembung tersebut mencapai 5000 derajat Kelvin (sekitar 4800 derajat Celcius). Proses menakjubkan ini dari terbentuknya gelembung sampai pecahnya gelembung diperkirakan hanya membutuhkan waktu 300 mikro detik (1 mikro detik = sepersejuta detik)


(via m.fark.com)


Sumber:

Saturday, April 25, 2015

Penyelam Kompresor Pulau Barrang Lampo

Tulisan kali ini saya angkat dari program 360 di Metro TV beberapa waktu lalu yang berjudul Penyelam Kompresor. Cerita ini berdasarkan kisah masyarakat Pulau Barrang Lompo yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan teripang. Pulau Barrang Lampo merupakan salah satu kelurahan dari Kecamatan Ujung Tanah, Kotamadya Makassar. Pulau ini berjarak sekitar 11 mil dari Makassar dan dapat dijangkau dengan perahu neyalan atau kapal penumpang dari Dermaga Tradisional Kayu Bengkoah, Makassar selama 45 menit - 1 jam.


Salah satu yang menarik dan ironis di pulau ini adalah adanya istilah "Lorong Janda" dan banyaknya nelayan yang lumpuh. Lorong atau gang ini merupakan tempat tinggal para janda nelayan - nelayan setempat. Sedangkan nelayan yang lumpuh disebabkan oleh keadaan yang bisa disebut dengan "dekompresi" akibat prosedur menyelam yang salah. Nelayan disini kebanyakan adalah nelayan teripang. Mereka menangkap teripang dengan cara meyelam menggunakan peralatan seadanya dan menggunakan kompresor udara yang biasa digunakan tukang tambal ban sebagai penyuplai udara.

Dekompresi merupakan istilah yang umum dan harus dihindari oleh para penyelam. Dekompresi digambarkan sebagai suatu keadaaan terakumulasinya nitrogen dalam peredaran darah saat atau setelah menyelam sehingga membentuk gelembung udara yang menyumbat pembuluh darah dan sistem syaraf. Akibat dari dekompresi mirip dengan gejala stroke, mulai dari mati rasa, kelumpuhan, hilang kesadaran, bahkan sampai kematian. Gejala dekompresi bisa terjadi sesaat setelah menyelam atau tertunda selama 48 jam. Hukum fisika yang mendasari teori dekompresi adalah Hukum Henry dan Hukum Boyle

Hukum Henry menyebutkan bahwa pada sebuah bejana yang berisi air dan udara, bila tekanan udara ditingkatkan maka akan terjadi pelarutan udara ke dalam air sesuai dengan peningkatan tekanan udara. Saat tekanan dalam bejana sudah cukup tinggi, apabila tekanan dikurangi perlahan, maka gas yang terlarut juga akan dibebaskan secara perlahan tanpa menimbulkan gelembung. Sebaliknya, jika tekana dikurangi dengan cepat, maka gas yang terlarut juga akan dibebaskan dengan cepat dan menimbulkan gelembung seperti air yang mendidih. Sedangkan Hukum Boyle menyebutkan bahwa semakin tinggi tekanan udara, maka kepadatan molekul udara akan semakin padat pada volume yang sama. Dari kedua hukum tersebut dapat digambarkan bahwa semakin dalam kita menyelam, maka tekanan akan semakin tinggi sehingga udara yang kita hirup akan semakin banyak pula. Saat meyelam, kita menghirup udara dari tabung. Mayoritas yang kita hirup adalah oksigen dan nitrogen. Oksigen tentu berguna karena digunakan oleh sel - sel tubuh, sedangkan nitrogen tidak digunakan. Nitrogen inilah yang nantinya akan terakumulasi dalam darah seiring dengan kedalaman, udara yang dihirup, dan lamanya waktu selam. Dekompresi dapat dicegah dengan memperhatikan waktu selam dan kedalaman serta penerapan teknik selam yang benar. Akumulasi gas - gas yang tidak terpakai dalam tubuh sebenarnya akan hilang dengan sendirinya melalui pernafasan normal dan naik dengan tenang saat menuju permukaan.

Pada kasus nelayang teripang Pulau Barrang Lampo, ada beberapa faktor yang salah dalam prosedur penyelaman mereka. Pertama, pengunaan kompresor sebagai penyuplai udara salah karena jika kompresor tiba - tiba mengalami gangguan tentu saja akan membahayakan penyelam. Belum lagi udara yang dihirup penyelam bisa saja bercampur dengan asap dari kompresor (apalagi jika kompresor tidak dilengkapi filter udara), serta masalah lain jika selang kompresor terlilit yang mengakibatkan suplai udara terhenti. Jika panik, penyelam akan berusaha naik ke permukaan secepat mungkin. Justru hal ini salah, karena efeknya seperti yang digambarkan pada Hukum Henry dan bisa menyebabkan pecahya alveoli paru - paru. Kedua, para nelayan kurang memperhatikan kedalaman dan waktu selam. Kebanyakan dari mereka berpikir, selama masih kuat dan dapat hasil tangkapan sebanyak mungkin. Dalam bidang selam juga ada istilah "nitrogen narkosis". Nitrogen narkosis dideskripsikan dengan hilangnya kesadaran/halusinasi yang terjadi akibat menyelam. Hal ini disebabkan efek anestesi dari suatu gas dengan tekanan tinggi yang dihirup saat menyelam (dalam hal ini adalah nitrogen yang terakumulasi dalam darah). Jika terlanjur mengalami dekompresi, bisa dipulihkan dengan menggunakan fasilitas hiperbarik. Sayangnya karena keterbatasan fasilitas, keadaan tersebut tidak segera ditangani sehingga mereka mengalami lumpuh permanen.

Dari beberapa hal diatas, kita dapat mengetahui kenapa banyak nelayan yang meninggal saat menyelam dan nelayan yang lumpuh di Pulau Barrang Lampo. Keadaan ini juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi karena harga teripang yang mahal. Nelayan lebih memilih menjadi penyelam teripang dibanding nelayan pancing. Jika menjadi nelayan pancing, mereka bisa mendapatkan penghasilan 2 juta rupiah dalam sebulan. Tetapi jika menjadi penyelam teripang, mereka bisa mendapatkan 2 juta rupiah hanya dalam waktu 10 hari. Bahkan ada penyelam yang mendapatkan 2 juta rupiah hanya dalam waktu sehari. Ironis memang, dibalik penghasilan yang besar mereka juga harus menghadapi resiko yang besar bahkan taruhannya adalah nyawa mereka sendiri. Sebenarnya mereka tahu resiko yang dihadapi, dan mereka juga berharap tetap bisa menangkap teripang dengan metode dan peralatan yang lebih memadai. Akan tetapi keinginan mereka terkendala karena mahalnya peralatan dan belum adanya solusi yang konkrit dari pemerintah setempat. Semoga masalah ini bisa terselesaikan sehingga penghuni Lorong Janda tidak bertambah dan para nelayan bisa tetap produktif untuk menafkahi keluarga mereka.

Sumber:

Tuesday, April 21, 2015

Colenak, Dicocol Enak

Setelah menonton acara Trending Topic Metro TV hari Senin, 20 April 2015 saya baru tahu bahwa salah satu kudapan/cemilan yang disajikan dalam acara Konferensi Asia Afrika  (KAA) ke-60 adalah colenak. Acara KAA akan berlangsung dari tanggal 19-24 April 2015 dan dihelat di Jakarta & Bandung. Kembali lagi ke colenak, jujur saya baru benar-benar mencari tahu apa itu colenak. Saya pernah mendengar colenak pada lirik yang dinyanyikan Mang Saswi yang berjudul Asin Sepat di acara Ini Talkshow NET TV. Lagu Asin Sepat sendiri merupakan parodi dari lagu In The End-nya Linkin Park

Colenak sendiri merupakan singkatan dari "dicocol enak". Setelah saya cari tahu, ternyata colenak merupakan makanan khas Sunda khususnya Bandung. Colenak diperkenalkan oleh Alm. Aki Murdi pada tahun 1930. Colenak terbuat dari tape singkong yang di bakar/panggang kemudian disiram dengan gula merah cair & parutan kelapa. Pada lirik lagu Asin Sepat, colenak disebutkan sebagai "beuleum peuyeum digulaan" yang artinya kurang lebih "tape singkong bakar yang diberi gula". Konon, karamel yang terbentuk akibat proses pembakaran (bagian yang gosong) pada tape singkong jika dipadukan dengan gula merah cair & parutan kelapa yang membuat rasa colenak unik & enak. Dari beberapa info yang saya dapatkan , salah satu tempat mencicipi colenak ada di Colenak Mardi Putra yang terletak di Jl. Ahmad Yani No. 733 Cicadas, kurang lebih 200 meter dari Terminal Cicaheum, Bandung. Colenak Mardi Putra sekarang masih dikelola oleh keturunan dari Alm. Aki Mardi sang penemu colenak. Seiring dengan berjalannya waktu, colenak kini juga dimodifikasi dengan bahan lain seperti santan, pisang, durian, keju, dsb. 


Setelah mengetahui colenak, saya beranggapan bahwa memang orang Sunda terkenal membuat cemilan yang unik yang namanya unik/disingkat. Contohnya antara lain cilok (aci dicolok), cireng (aci digoreng), seblak (yang ini saya juga baru-baru ini tahu dan mencoba), dll. Sepertinya kurang afdol kalau kita belum melihat wujud dari colenak. Selamat memandangi (awas nanti jadi kepingin coba hehehe). 




Monday, April 20, 2015

Upgrade KitKat Asus Zenfone 5 Tanpa Melalui Mode Droidboot

Bismillahirrahmannirrohim

Sebelumnya maaf jika postingan ini repost. Saya hanya ingin berbagi pengalaman meng-upgrade Asus Zenfone 5 saya dari firmware (FW) 1.18.40.9 ke FW terakhir. Saya bingung karena berkali-kali update via Over The Air (OTA) selalu gagal. Sampai akhirnya saya berkenalan dan bertanya dengan mas Subki Subiyakto dan beliau menyarankan untuk membaca postingan beliau di grup Facebook Asus Zenfone 5 Indonesia | Zen-UI yang berjudul [REVISI]Flash Ulang, Upgrade, Downgrade, Ganti SKU 100% WORK !!!

Masalah yang kemudian timbul adalah Zenfone saya tidak bisa masuk mode droidboot. Sedangkan salah satu langkah mengaplikasikan tutorial tersebut melalui mode droidboot. kemudian saya mencari di Google dan akhirnya menemukan www.laptopterbaru.net yang memberikan info bagaimana cara mengatasi Zenfone 5 yang tidak bisa masuk mode droidboot. Berikut akan saya coba gabungkan kedua tutorial tersebut, ENJOY!!! :)

nb: untuk meningkatkan persentase keberhasilan, UNROOT dulu Zenfone 5 kamu jika sebelumnya Zenfone 5 kamu di ROOT dan untuk mengurangi potensi kehilangan data, sebaiknya BACK UP dulu data-data penting kamu ya

Persiapan:
1. Niat
2. Kesabaran
3. PC/laptop dengan OS Windows 7

Bahan-bahan:

nb: pilih FW yang sesuai dengan SKU bawaan Zenfone kamu ya (WW, CHT, TW, dsb.)

Mengaktifkan Debugging USB:
1. Aktifkan debugging mode pada menu DEVELOPER OPTION, kalau belum diaktifkan lakukan langkah berikut. SETTING > ABOUT > SOFTWARE INFORMATION > TAP 7X pada BUILD NUMBER. Setelah itu, akan ada pop-up yang memberi tahu bahwa menu DEVELOPER OPTION sudah aktif.
2. Masuk ke menu DEVELOPER OPTION kemudian aktifkan DEBUGGING USB dengan mencentang ceklis pada kolomnya.

Upgrade:
1. Install semua bahan, khusus ADB-driver no.5 pastikan Zenfone 5 kamu sudah terhubung ke PCl/aptop kemudian install.
2. Hasil download ADB-fasboot yang berupa file kompresan kamu ekstrak dan pindahkan ke FOLDER baru.
3. RENAME file FW menjadi firmware kemudian pindahkan ke folder ADB-fasboot.
4. Klik folder ADB-fasboot, tekan tombol SHIFT sambil klik kanan, kemudian pilih Open command window here
5. Ketik command adb device
6. Jika berhasil, akan ada tulisan List device attach beserta kombinasi huruf & angka device.
7. Jika gagal, kemungkinan terjadi kesalahan dalam meng-install ADB-driver dan Intel USB Driver.
8. Setelah berhasil, ketik command adb reboot recovery
9. Selanjutkan kita akan melihat robot android hijau terbaring dengan tanda seru terburai dari perutnya :D dengan tulisan No Commnad dibawahnya.
10. Tekan volume up & volume down bersamaan kemudian pilih update from adb (jika didiamkan, Zenfone 5 akan restart dengan sendirinya).
11. Ketik command adb sideload firmware.zip
12. Biarkan proses berjalan hingga 100% (proses akan berlangsung agak lama, harap sabar ya).
13. Setelah selesai akan ada keterangan Instalation Succes pada layar.
14. Pilih wipe chace partition, tunggu sampai proses selesai kemudian pilih reboot system now

Setelah selesai, selamat Zenfone 5 kamu sudah ter-upgrade ke FW terakhir :)

Semoga bermanfaat & selamat mencoba :)

Buat kamu pengguna Zenfone 5 bisa bergabung dengan beberapa grup Facebook khusus Zenfone 5 antara lain Asus Zenfone 5 Indonesia | Zen-UI dan Asus Zenfone 5 Indonesia untuk berbagi info, ilmu, pengalaman, dll.

See you there, guys :)